Japanese Walking, Cara Jalan Ala Jepang yang Terbukti Lebih Sehat dari Jalan Biasa
apanese Walking atau Interval Walking Training (IWT) kini makin populer karena terbukti secara ilmiah mampu meningkatkan kebugaran dan menurunkan tekanan darah lebih baik daripada jalan santai biasa.
Belakangan ini, media sosial tengah diramaikan dengan tren Japanese Walking, sebuah cara berjalan ala Jepang yang disebut mampu membuat tubuh lebih sehat dalam waktu singkat. Tren ini bukan sekadar gaya hidup, melainkan hasil riset panjang dari tim peneliti Jepang, yang menunjukkan manfaatnya jauh lebih besar dibanding jalan pagi biasa.
Metode Japanese Walking dikenal juga dengan istilah Interval Walking Training atau IWT. Cara melakukannya sederhana, yaitu dengan berjalan cepat selama tiga menit lalu dilanjutkan dengan berjalan santai selama tiga menit untuk pemulihan. Siklus ini diulang selama kurang lebih setengah jam. Teknik ini pertama kali dikembangkan oleh Profesor Hiroshi Nose dan Profesor Shizue Masuki dari Shinshu University Graduate School of Medicine di Jepang. Penelitian mereka menemukan bahwa latihan jalan interval ini secara signifikan meningkatkan kebugaran fisik dan menurunkan tekanan darah setelah dilakukan selama lima bulan. Hasil riset tersebut telah dipublikasikan dalam berbagai media kesehatan internasional, termasuk Euronews Health dan The Washington Post.
Profesor Shizue Masuki menjelaskan bahwa perbedaan terbesar antara Japanese Walking dan jalan biasa terletak pada pola intensitasnya. Jalan santai hanya menjaga kebugaran dasar, sementara IWT melatih jantung dan paru bekerja lebih aktif karena adanya fase cepat dan fase pemulihan. âSalah satu temuan paling mengejutkan dari penelitian kami adalah peningkatan kebugaran yang signifikan serta penurunan tekanan darah setelah lima bulan latihan interval, sementara kelompok yang hanya berjalan moderat tidak mengalami perubahan berarti,â ujar Masuki seperti dikutip Washington Post.
Pendapat serupa juga diungkapkan oleh John Buckley, profesor fisiologi olahraga dari Keele University di Inggris. Menurutnya, cara kerja organ tubuh, terutama jantung, paru-paru, dan sirkulasi darah, hanya bisa meningkat jika mendapat tekanan latihan yang cukup. âUntuk mendapatkan adaptasi tubuh yang sehat, kita memang harus mendorong organ-organ itu bekerja lebih keras dari biasanya,â ujarnya kepada Euronews Health.
Beberapa studi di Jepang menunjukkan bahwa mereka yang rutin melakukan Japanese Walking tiga hingga empat kali seminggu mengalami peningkatan kekuatan otot kaki, daya tahan tubuh, dan fungsi metabolisme yang lebih baik. Penurunan tekanan darah sistolik juga terlihat nyata pada peserta penelitian yang melakukannya selama beberapa bulan berturut-turut. Selain itu, metode ini terbukti lebih efisien dalam hal waktu. Dengan durasi sekitar 30 menit per sesi, manfaat kesehatannya dapat menyaingi atau bahkan melampaui jalan biasa yang dilakukan lebih lama.
Japanese Walking juga memiliki efek positif bagi kesehatan mental. Banyak peserta penelitian melaporkan bahwa latihan ini membuat pikiran lebih segar dan fokus meningkat setelah berjalan. Aktivitas bergantian antara jalan cepat dan lambat memicu pelepasan hormon endorfin yang membantu meredakan stres, mirip dengan efek meditasi ringan. Tak heran jika tren ini kini mulai diadopsi oleh berbagai komunitas kebugaran di Asia dan Eropa.
Meski terlihat sederhana, teknik ini sebaiknya dilakukan dengan postur tubuh yang benar. Posisi punggung tegak, pundak rileks, dan pandangan diarahkan ke depan. Napas juga diatur seirama dengan langkah, tarik napas dalam melalui hidung dan hembuskan perlahan lewat mulut. Untuk hasil maksimal, para ahli merekomendasikan agar latihan dilakukan secara konsisten, setidaknya tiga kali seminggu di pagi atau sore hari.
Secara keseluruhan, Japanese Walking mengajarkan filosofi khas Jepang bahwa gerakan kecil yang dilakukan secara konsisten bisa memberi perubahan besar bagi tubuh dan pikiran. Dengan bukti ilmiah dari Shinshu University serta pengakuan pakar internasional, metode ini membuktikan bahwa berjalan pun bisa menjadi latihan yang efektif asalkan dilakukan dengan teknik dan kesadaran yang tepat.





